THOUSANDS OF FREE BLOGGER TEMPLATES

Ahad, 12 Julai 2009

UJIAN DAN CUBAAN SEBAGAI TANDA ALLAH MENGASIHI KITA

Persoalan utama yg terfikir.. ntah sedar atau tidak.. pernahkah kita merasa diuji oleh Allah... Kita cenderung mengatakan kalau kita ditimpa kesusahan maka kita sedang mendapat cubaan dan ujian dari Allah... jarang sekali kalau kita dapat rezeki dan kebahagiaan kita teringat bahawa itupun merupakan ujian dan cubaan dari Allah...

Hidup ini pada hakikatnya adalah ujian dari Allah SWT... Kekayaan, kemiskinan, kematian, kesabaran, musibah dan segala macam cubaan lainnya tidak akan lepas begitu saja dalam kehidupan seseorang... Allah sebagai pemberi ujian, tidak akan membebani hamba-Nya tanpa menyiapkan balasan, baik ganjaran yang baik maupun buruk... Semua proses ini bermula kepada satu hal.. yakni menguji sikap keimanan kita kepada Sang Pencipta Alam...

Ada diantara kita yang tak sanggup menghadapi ujian itu dan boleh jadi ada pula diantara kita yang kuat menghadapinya. Al-Qur'an mengajarkan kita untuk berdo'a:

"Ya Tuhan kami, jangnlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana yang telah Engkau bebankan kepada orang-orang yang terdahulu sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya..."(QS 2: 286)

Do'a tersebut lahir dari sebuah kepercayaan bahawa setiap dari kehidupan kita merupakan cobaan dari Allah... Kita tidak mampu menghindar dari ujian dan cobaan tersebut, yang boleh kita buat adalah agar cobaan tersebut sanggup kita hadapi dan jalani... Cobaan yang datang ke dalam hidup kita boleh jadi berupa rasa takut, rasa lapar, kurang harta dan lainnya.

Bukankah kerana alasan takut lapar ada diantaranya sanggup berbunuhan hanya kerana persoalan beberapa ratus ringgit sehinggakan ada yang berani dan sanggup menyeleweng dan menerima jutaan ringgit dengan cara yg salah.. Bukankah kerana rasa takut akan kehilangan pekerjaan.. jawatan.. ada diantaranya yg sanggup membuat perkara yg kurang enak dan dilarang agar bertahan pada 'posisinya' malah ada yg bertujuan untuk lebih meningkat ke "kerusi" yg lebih empuk... Bukankah kerana takut kehabisan harta kita jadi tidak mau mengeluarkan zakat dan sedekah....

Ada yg bertanya.. benarkah kesabaran sebahagian dari ujian..... apakah ketika sabar tidak boleh menangis.. adakah kalau menangis belum dikatakan sabar... dan persoalan begini sebenarnya pernah terlintas difikiran ku.. dan jawapannya adalah..

Iya.. kesabaran merupakan bahagian dari ujian, misalnya apakah kita sabar dalam menghadapi musibah dan takdir Allah yang menyakitkan? itu merupakan ujian juga untuk kita...

"Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya). dan hanya kepada Kamilah kamu akan dikembalikan." (QS. Al Anbiya’ 21:35)

Fitrah manusia.. menangis jika mendapat kesenangan... atau jika tertimpa musibah... wajar lah kita menangis ketika ditimpa musibah... asalkan jangan berlebih-lebihan... kerana Allah SWT tidak menyukai orang-orang yang berlebihan.

"....Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebihan" [QS Al A'Raaf:31]

Al-Qur'an melukiskan secara luar biasa cobaan-cobaan tersebut... Allah berfirman:

"Dan Sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar." (QS 2: 155)

Menarik sungguh kerana Allah menyebut orang sabarlah yang akan mendapat berita gembira. Jadi bukan orang yang menang atau orang yang gagah.... tapi orang yang sabar! Biasanya kita akan cepat-cepat berdalih, "yah..sabar kan ada batasnya..." Atau lidah dan hati kita berbisik, "sabar.. sabar... nda apa kalau tidak dapat yg itu.. bukan rezki.." (sambil mengusap2 dada)
Selalunya manusia dipenuhi dengan kebenaran-kebenaran yang ia ciptakan sendiri... Kemudian Allah menjelaskan siapa yang dimaksud oleh Allah dengan orang sabar pada ayat di atas:

"(yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah mereka mengucapkan "Inna lillahi wa inna ilaihi raji'un". (Qs 2: 156)

Ternyata, begitu mudahnya Allah melukiskan orang sabar itu... Bukankah kita sering mengucapkan kalimat "Inna lillahi...." terutamanya ketika mendengar orang mennggal dunia atau sesiapa yg ditimpa masalah.. Orang sabarkah kita? hmmm.. Andai kata kita mau merenung makna kalimat Inna lillahi wa inna ilaihi raji'un maka kita akan tahu bahawa sukar sekali menjadi orang yang sabar... maksud kalimah itu adalah :

"Sesungguhnya kami adalah milik Allah dan kepada-Nya-lah kami kembali."

Kalimat ini ternyata bukan sekadar kalimah biasa... Kalimah ini mengandungi pesan dan kesedaran tauhid yang tinggi... Setiap musibah, cobaan dan ujian itu tidaklah berarti apa-apa karena kita semua adalah milik Allah; kita berasal dari-Nya, dan baik suka maupun duka, diuji atau tidak, kita pasti akan kembali kepada-Nya. Ujian apapun itu datangnya dari Allah, dan hasil ujian itu akan kembali kepada Allah... Inilah orang yang sabar menurut Al-Qur'an!

Ikhlaskah kita bila kereta yang kita beli dengan susah payah hasil keringat sendiri tiba-tiba hilang... atau relakah kita bila mendapat sesuatu keuntungan yang sudah didepan mata... tiba-tiba tidak jadi diberikan kepada kita... malah diberikan kepada saingan kita pulak...

Berubah menjadi dengki kah kita bila melihat jiran kita membeli perabot baru, kereta baru atau 'pacar' baru.... hahahaha.. Bolehkah kita mengucap perlahan-lahan dengan penuh kesedaran, bahawa semuanya dari Allah dan akan kembali kepada Allah... Kita kan diciptakan dari tanah dan akan kembali menjadi tanah.... Bila kita mampu mengingat dan menghayati makna kalimat tersebut, ditengah ujian dan cobaan yang menerpa kehidupan kita, maka Allah menjanjikan dalam Al-Qur'an:

"Mereka itulah yang mendapat keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka, dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk."

Bersikap sabar itu memang tidak mudah, kadang-kadang aku sendiri tidak sabar jika menghadapi suatu masalah atau persoalan... apalagi masalah yang berat... tapi itulah ujian, ujian atas keimanan kita...

"Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: “Kami telah beriman”, sedang mereka tidak diuji lagi? Dan sesungguhnya kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta" (QS. Al-’Ankabut : 2-3)

Bersabar itu bukan bererti tidak berbuat apa-apa.. kerana Allah SWT memerintahkan kita untuk selalu berusaha semaksima mungkin... Bersabar pun tidak mengenal kata batas akhir, kerana ia akan selalu ada sehinggalah nyawa meninggalkan raga kita...

Banyak orang yang mengatakan bahawa "kesabaran itu ada batasnya".. malah aku juga pernah berkata demikian.. padahal sabar itu tidak terbatas kerana setelah sabar bermaksud ada tawakal...

"Apakah kalian sudah beriman??? sebelum AKU memberi mu ujian..... ujian itu akan datang sesuai dengan kadar keimanan kita"..

Kalau kadar keimanan kita tinggi, bererti ujian yang akan diberikan juga berat... seperti kata orang.. makin tinggi pohon, makin banyak kena angin..... dan aku yakin.. semakin berat dan besar kesusahan yg kita dapat.. semakin 'cantik' hasilnya kita dimasa akan datang... pastinya Allah menyukai dan menyayangi orang-orang diberikan ujian.. setelah itu dia bersabar...

Dalam sebuah hadis Allah berkata: "Siapa yang tidak rela menerima ketentuanKu... silakan keluar dari bumiKu!" Subhanallah..... "inna lillahi wa inna ilaihi raji'un"

*Semoga kita sentiasa dilindungi dan digolongkan dalam orang-orang yang sabar... Amin..

0 comments: